Beranda | Artikel
Kisah Lucu Orang yang Terakhir Masuk Surga – Syaikh Saad al-Khatslan #NasehatUlama
1 hari lalu

Manusia terakhir yang masuk surga, sebagaimana yang diceritakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

Manusia terakhir yang masuk surga adalah seorang lelaki yang wajahnya menghadap neraka. Lalu ia berdoa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, “Duhai Tuhanku, jauhkan neraka Jahanam dari wajahku, karena hembusannya telah menyakitiku dan kobarannya telah membakarku.” Ia terus berdoa kepada Allah selama yang Allah kehendaki. Lalu Allah berfirman kepadanya, “Jika Aku mengabulkannya, kamu tidak akan meminta yang lain?” Orang itu menjawab, “Wahai Tuhanku! Aku tidak akan meminta yang lain.”

Lalu Allah mengambil perjanjian-perjanjian darinya atas pernyataan itu. Lalu Allah Ta’ala menjauhkan neraka dari wajahnya dan menghadapkannya ke arah surga. Lalu ia dalam keadaan itu selama yang Allah kehendaki.

Kemudian ia berdoa lagi, “Ya Tuhanku! Dekatkanlah aku kepada surga!” Allah berfirman kepadanya, “Wahai manusia! Betapa ingkarnya kamu terhadap janji! Bukankah aku telah mengambil janji-janji darimu bahwa kamu tidak akan meminta yang lain?!” Orang itu lalu berkata, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau jadikan aku orang yang paling sengsara karena (menjauh dari) Engkau!”

Lalu Allah mengambil janji-janji darinya lagi bahwa ia tidak akan meminta yang lain. Kemudian Allah mendekatkannya ke surga. Lalu surga terpampang baginya sehingga ia melihat berbagai kenikmatan dan kebahagiaan yang ada di dalamnya.

Ia tetap dalam keadaan itu selama yang Allah kehendaki, hingga ia berdoa lagi, “Ya Tuhanku, masukkanlah aku ke dalam surga!” Allah lalu berfirman kepadanya, “Wahai manusia! Betapa ingkarnya kamu terhadap janji! Bukankah aku telah mengambil janji-janji darimu bahwa kamu tidak akan meminta yang lain?!” Orang itu lalu berkata, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau jadikan aku orang yang paling sengsara karena (menjauh dari) Engkau!” Allah ‘Azza wa Jalla lalu tertawa, dan berfirman, “Berangan-anganlah (mintalah apa yang engkau inginkan)!” Maka orang itu pun berangan-angan, terus berangan-angan, dan terus berangan-angan hingga semua keinginannya habis. Bahkan Allah ‘Azza wa Jalla mengingatkannya tentang keinginan-keinginan yang dahulu pernah dia impikan.

Hingga saat keinginan-keinginannya telah ia sebutkan semua, Allah Ta’ala berfirman kepadanya, “Kamu mendapatkan itu semua dan sepuluh kali lipatnya!” Itulah manusia terakhir yang masuk surga. (HR. Bukhari)

Subhanallah! Ini orang yang derajatnya paling rendah di surga! Ia mendapatkan segala yang ia harapkan dan sepuluh kali lipatnya. Bayangkan bagaimana dengan para penghuni surga yang lain?!

Kenikmatan penghuni surga adalah kenikmatan yang luar biasa. Ia berada jauh di atas jangkauan akal manusia. Akal manusia tidak mampu membayangkan nikmat-nikmat para penghuni surga.

Sebagaimana firman Allah Ta’ala: “Tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka dari apa yang menyenangkan hati…” (QS. as-Sajdah: 17).

Juga sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang kenikmatan surga: “Di dalam surga terdapat sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia.” (HR. Muslim)

Perhatikanlah sabda beliau: “…dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia.” Maksudnya, kenikmatan para penghuni surga melebihi apa yang dibayangkan manusia. Artinya, bahkan imajinasi sekalipun tidak dapat membayangkan kenikmatan penghuni surga, karena kenikmatan itu lebih tinggi daripada itu.

Di surga ada kebaikan, kenikmatan, kebahagiaan, dan suka cita yang amat besar. Sebagaimana ucapan Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, “Tidak ada di surga sesuatu yang mirip dengan yang ada di dunia kecuali namanya saja.” Namanya memang sama, tapi hakikatnya berbeda. Semoga Allah Ta’ala mengaruniakan surga kepada kita semua.

====

آخِرُ أَهْلِ الْجَنَّةِ دُخُولًا الْجَنَّةَ كَمَا أَخْبَرَ بِذَلِكَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

آخِرُهُمْ دُخُولًا الْجَنَّةَ رَجُلٌ مُقْبِلٌ بِوَجْهِهِ عَلَى النَّارِ يَدْعُو اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَا رَبِّ اصْرِفْ عَنْ وَجْهِي نَارَ جَهَنَّمَ فَإِنَّهُ قَدْ قَشَبَنِي رِيحُهَا وَأَحْرَقَنِي ذَكَاؤُهَا فَيَدْعُو اللَّهَ مَا شَاءَ اللَّهُ فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ وَإِذَا أَجَبْتُكَ لَا تَسْأَلُنِي غَيْرَهَا؟ فَيَقُولُ يَا رَبِّ لَا أَسْأَلُكَ غَيْرَهَا

فَيَأْخُذُ اللَّهُ عَلَيْهِ الْعُهُودَ وَالْمَوَاثِيقَ عَلَى ذَلِكَ فَيَصْرِفُ اللَّهُ تَعَالَى النَّارَ عَنْ وَجْهِهِ وَيُقْبِلُ عَلَى الْجَنَّةِ ثُمَّ يَبْقَى مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَبْقَى

ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ قَرِّبْنِي مِنَ الْجَنَّةِ فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ وَيْحَكَ ابْنَ آدَمَ مَا أَغْدَرَكَ أَلَمْ آخُذُ عَلَيْكَ الْعُهُودَ وَالْمَوَاثِيْقَ أَلَّا تَسْأَلَنِي غَيْرَهُ؟ فَيَقُولُ يَا رَبِّ لَا تَجْعَلْنِي أَشْقَى خَلْقِكَ بِكَ

فَيَأْخُذُ اللَّهُ عَلَيْهِ الْعُهُودَ وَالْمَوَاثِيْقَ أَلَّا يَسْأَلَهُ شَيْئًا غَيْرَهُ فَيُقَرِّبُهُ اللَّهُ تَعَالَى مِنَ الْجَنَّةِ فَتَنْفَهِقُ لَهُ الْجَنَّةُ وَيَرَى مَا فِيهَا مِنَ الْخَيْرِ وَالسُّرُورِ

وَيَبْقَى مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَبْقَى ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ أَدْخِلْنِي الْجَنَّةَ فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ وَيْحَكَ ابْنَ آدَمَ مَا أَغْدَرَكَ أَلَمْ آخُذُ عَلَيْكَ الْعُهُودَ وَالْمَوَاثِيْقَ أَلَّا تَسْأَلَنِي غَيْرَهُ؟ فَيَقُولُ يَا رَبِّ لَا تَجْعَلْنِي أَشْقَى خَلْقِكَ بِكَ فَيَضْحَكُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ وَيَقُولُ تَمَنَّ فَيَتَمَنَّى وَيَتَمَنَّى وَيَتَمَنَّى حَتَّى تَنْقَطِعَ أُمْنِيَّاتُهُ وَحَتَّى إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيُذَكِّرَهُ بِأَمَانِيٍّ يَتَمَنَّاهَا

حَتَّى إِذَا انْقَطَعَتِ الْأَمَانِي عِنْدَهُ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ فَإِنَّ لَكَ ذَلِكَ وَعَشَرَةَ أَمْثَالِهِ وَذَلِكَ آخِرُ أَهْلِ الْجَنَّةِ دُخُولًا الْجَنَّةَ

سُبْحَانَ اللَّهِ هَذَا أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً يَكُونُ لَهُ مَا يَتَمَنَّى وَعَشَرَةُ أَمْثَالِهِ فَمَا بَالُكَ بِغَيْرِهِ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

نَعِيمُ أَهْلِ الْجَنَّةِ نَعِيْمٌ عَظِيمٌ وَهُوَ فَوْقَ مُسْتَوَى خَيَالِ العَقْلِ البَشَرِيِّ العَقْلُ البَشَرِيُّ لَا يَسْتَطِيعُ أَنْ يَتَخَيَّلَ نَعِيْمَ أَهْلِ الْجَنَّةِ

كَمَا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ

وَكَمَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَعِيْمِ الْجَنَّةِ فِيهَا مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ

تَأَمَّلْ قَوْلَهُ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ أَيْ أَنَّ نَعِيْمَ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَوْقَ مَا يَتَخَيَّلُهُ الْبَشَرُ يَعْنِي حَتَّى الْخَيَالِ لَا يَتَخَيَّلُوْنَ نَعِيمَ أَهْلِ الْجَنَّةِ بَلْ هُوَ فَوْقَ ذَلِكَ

فَفِي الْجَنَّةِ مِنَ الْخَيْرِ وَالنَّعِيْمِ وَالسُّرُورِ وَالْحُبُورِ شَيْءٌ عَظِيمٌ وَكَمَا قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا لَيْسَ فِي الْجَنَّةِ شَيْءٌ يُشْبِهُ مَا فِي الدُّنْيَا إِلَّا الْأَسْمَاءَ فَالْأَسْمَاءُ هِيَ الْأَسْمَاءُ لَكِنَّ الْحَقِيقَةَ مُخْتَلِفَةٌ رَزَقَنَا اللَّهُ تَعَالَى وَإِيَّاكُمْ الْجَنَّةَ


Artikel asli: https://nasehat.net/kisah-lucu-orang-yang-terakhir-masuk-surga-syaikh-saad-al-khatslan-nasehatulama/